Kasih Ibu Tak Terhingga Sepanjang Masa

Post on 04 January 2022 by admin@bmira

Nama Wanita muda ini adalah Ningrum Ayu Kusuma. Dia anak asuh pertama saya sekitar tahun 2008 bulan Januari. Ningrum begitu saya panggil. Dia sudah menunggak SPP enam bulan atau dua semester saat itu. “Ibu bisa langsung berkenalan dengan anak ini. Dia kelas X IPA 5, bapaknya pembuat batako di desa Temesi”, kata pak Subali saat itu, salah satu guru di Dosman (SMA 1 Gianyar).

Pak Subali adalah guru yang saya beri tugas untuk mencari satu siswa yang bermasalah dengan biaya sekolah dan masuk kategori anak cerdas dan mempunyai semangat untuk bersekolah. Saya berkenalan dengan Ningrum dan memberikan kartu ATM saya. Saya katakan setelah saya berikan pin kartu tersebut, “Saya akan transfer Rp300.000 setiap bulan untuk bayar SPP dan untuk membeli buku”. Sekitar 6 bulan kemudian, Ningrum dan bapaknya datang ke rumah dan mengucapkan terimakasih dengan mata berkaca kaca. Saya rindu ucapan terimakasih dengan tulus ini, dari uang yang hanya Rp300.000 per bulan.

Spirit dari ide ini adalah pada tahun 2010, saya merasa kecewa karena keadaan bisnis yang tidak menyenangkan. Hutang saat itu sudah hampir menyentuh atap. Kelonggaran tarik hanya Rp50.000.000, tetapi anak pertama saya yang kuliah kedokteran menginginkan hadiah mobil seperti anak-anak lainnya. Tekanan terus menerus yang kemudian akhirnya saya merelakan untuk menarik uang tersebut untuk dibelikan mobil, sebagai hadiah karena sudah bisa masuk kedokteran. Untuk anak saya Rangga dan untuk kerinduan ucapan terima kasih yang tulus.

Sekarang saya tau dan mengerti mengapa saat itu diberikan kesedihan. Pertama untuk ingat selalu bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Sang Pencipta yang sampai hari ini memberikan rejeki tanpa harus membandingkan ke atas. Kedua, mengucapkan terimakasih karena dengan pengalaman ini saya diberikan kesempatan untuk menjadi saluran berkat kepada anak-anak yang membutuhkan biaya pendidikan.

Untuk Rangga sekarang sudah menjadi dokter dan Ningrum sudah menjadi sarjana pendidikan matematika. Mereka sudah dewasa dan semoga kelak bisa menjadi orang yang berguna, sukses dan menjadi saluran berkat untuk sesama.

Kasih ibu, kepada beta, tak terhingga sepanjang masa.

Hanya memberi tak harap kembali,bagi sang surya menyinari dunia.

I love Gianyar, I love Bali, I love Indonesia.