Misi Kemanusiaan Batik Bali

Post on 04 January 2022 by admin@bmira

Adalah panggilan jiwa boleh saya katakan, untuk profesi dan hidup yang saya jalani. Setiap langkah dilakukan murni dengan mendengarkan kata jiwa. Bangun tidur di pagi hari saya lakukan dengan minum kopi, membaca buku, serta menulis apa yang harus dikerjakan. Membuat list ide apa yang harus segera diwujudkan, baik jangka pendek, maupun jangka panjang. Menciptakan motif-motif baru dan pelayanan kemanusiaan didapatkan idenya dengan merenung dalam kesepian dan kesendirian. Pelan tetapi pasti tidak boleh ada yang dipaksaan, tidak boleh ada yang terhambat. Semua harus mengalir.

Adalah batik Bali yang saya cintai, ke depan saya ingin batik Bali ini mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Tidak ada lagi kata kata bahwa Batik identik dengan Jawa dan endek (enun) identik dengan Bali. Batikbali menjadi satu kata yang terobosannya benar-benar bisa membuka mata dan mendapatkan tempat di hati rakyat Bali maupun rakyat Indonesia.

Pelan tetapi pasti tidak boleh ada yang di rekayasa ataupun menghambat diri karena aturan, selama apa yang di lakukan tidak melanggar hukum dan direstui oleh kata hati (yang boleh saya artikan sebagai kata Tuhan). Semua yang dilakukan harus mendamaikan. Walaupun ada ambisi dan awalnya ada perdebatan tetapi tetap mengalir dalam kedamaian. Itulah ciri-ciri bahwa kita sudah di jalur yang tepat. Apa yang kita lakukan harus mendukung kebaikan bagi semua umat dan bermanfaat. Satu lagi bahwa saya tidak terlalu religius, tetapi sebisa mungkin apa yang dilakukan bisa bermanfaat buat orang lain/lingkungan sekitar.
Bangun tidur yang diingat adalah hal apa yang bisa dilakukan dan apakah bermanfaat buat orang lain. Hal sederhana misalnya membuat tulisan ataupun hal yang lebih besar lagi. Menciptakan motif batikbali dan pekerjaan kemanusiaan sudah menjadi satu. Mencari uang dan mengolah uang yang didapatkan dengan menyisihkan untuk ditabung dan disalurkan ke yayasan adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan.

Tidak ada maksud untuk pencitraan, tetapi hal ini yang benar-benar sudah seharusnya dilakukan untuk semua pelaku usaha. Bukan juga untuk pamer tapi himbauan untuk tidak kikir dan tidak memelihara sifat rakus. Banyak pengusaha yang sudah sadar dan masih banyak juga pengusaha yang masih memelihara duniawi yang berlebihan. Walaupun karya batikbali yang diciptakan sangatlah dinamis, percaya atau tidak sebagian waktu saya isi untuk pekerjaan kemanusiaan. Datang ke sekolah-sekolah, untuk mencari murid-murid yang mau dibimbing untuk sukses.

Misi kemanusiaan batikbali adalah: Mensejahterakan umat manusia dengan memberikan pendidikan dan pendampingan yang tepat sasaran.
I love Gianyar, I love Bali, I love Indonesia.