Motif Batik Bali

Post on 04 January 2022 by admin@bmira 

Apa yang terpikir kalau kita menyebutkan kata batik Bali? Dahulu yang ada dalam bayangan adalah motif bunga sepatu atau bunga kamboja. Sedangkan sekarang yang dibayangkan adalah motif poleng dan batik Bali bintang mirA.
Adalah sesuatu kebetulan tapi tidak bisa dikatakan kebetulan, kalau kita percaya akan takdir. Bahwa suatu saat akan ada komoditas baru di Gianyar yaitu batik Bali.

Cinta kepada batik dan motif Bali tidak dapat dibendung sejak menekuni dan mempelajari Batik dan masuk APPMI tahun 2004 yang dibimbing langsung oleh ketua APPMI saat itu, Ali Charisma, pendiri APPMI ibu Poppy Dharsono, pengurus pusat Dina Mediani, Nuna, dan bunda Anne Avantie. Nama-nama besar dan mentor sengaja saya minta untuk membimbing dan mengasah saya menjadi tajam untuk bisa membuat desain motif yang unik dan menjual.
Desainer tidak hanya berkewajiban membuat fashion show saja tetapi juga menciptakan sesuatu yang baru. Dapat menjadi yang terdepan dalam menciptakan trend dan bisa menggerakkan roda ekonomi di daerahnya. Sehingga bakat tersalurkan, mendapatkan uang, dan bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang.

Motif Bali yang diangkat awalnya adalah motif poleng yang menjadi ciri khas dari motif Bali. Tujuannya adalah agar orang bisa melihat bahwa itu batik Bali tanpa kita mengatakan itu batik Bali. Selanjutnya setelah motif ini berjaya selama dua tahun terus-menerus dan sudah begitu kuat karakternya, kita harus memelihara agar motif ini berkembang dan tidak berjalan di tempat.
Motif berikutnya adalah patra mesir yang mengandung filosofi mengenai jalan hidup manusia. Menarik untuk diolah dan cantik untuk dibuat baju. Bagi saya motif geometris berbagai bentuk seperti kotak, segitiga, dan bulat sangat menarik untuk dijadikan sumber inspirasi. Selain itu ada motif lainnya seperti patra mas-masan, sekar, poleng wajik, dan sebagainya.

Akhir kata, bagaimana kita bisa melestarikan warisan budaya Indonesia adalah dengan membuat dan memakai batik Bali sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Salam,
bintangmirA